Rabu, 21 Januari 2009

Beri Pujian, Buang Cacian

Give Praise, Throw Scornful Away
Rama adalah murid saya yang istimewa. Di bulan-bulan pertama menjadi murid TK B, ia suka sekali mengumpat. Kena senggol temannya, ia mengumpat. Tidak bisa mengerjakan tugasnya dengan baik, ia mengumpat. Pun ketika berselisih dengan teman sekelasnya, tak segan ia keluarkan umpatannya. Saya dan teman-teman pengajar sempat kehabisan kesabaran karena kebiasaan jeleknya ini. Kami sibuk memikirkan cara bagaimana ia tak lagi suka mengumpat atau paling tidak mengurangi frekuensi umpatannya. Karena ada beberapa anak, teman sekelasnya mulai terjangkit virus suka mengumpat.
Kemudian, setiap selesai melakukan tugasnya, kami memujinya. Selesai melakukan sesuatu yang baik, misalnya ia berbagi kue dengan temannya atau bermain bersama tanpa bertengkar, atau juga melakukan perintah kami dengan benar, kami berlomba-lomba memujinya. Membangkitkan kepercayaan dirinya bahwa ia adalah murid pintar dan bisa mengatakan hal-hal yang lebih baik dari sekedar umpatan. Upaya kami berhasil. Ia kini tak lagi mengumpat. Konsentrasi di kelas lebih baik, bahkan pada TKN semester I kemarin, ia menyelesaikan tugasnya paling cepat diantara teman-teman sekelasnya, juga dengan hasil yang baik. Sesuatu yang tak pernah dilakukan Rama sebelumnya. Kesimpulan kami, tak ada anak yang nakal. Tak ada anak yang tak bisa diajar. Yang ada, pendidik/pengajar harus menyesuaikan gaya pengajarannya dengan karakter masing-masing anak. Semua anak adalah pembelajar yang pintar, tidak ada anak yang bodoh. Begitu jeng, pak, bu, mbak, mas? Lain kali kita bahas betapa mengagumkannya perkembangan otak seorang anak, dari lahir hingga balita. Hingga kita akan sepakat, tiap anak adalah unik, hebat dan mengagumkan.
Give more praises to the ‘naughty’ children in order to build their confidence. They only ‘lost’, not know what to do. So, never judge on them. Keep giving praise to anything they had done good and throwing scornful away from your mind. Your words could be your prayers, so be careful with your words.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar