Rabu, 21 Januari 2009

Cita-cita Kok Dipaksa

Never Interventing Your Children's Idea
Menyedihkan. Masih ada ibu yang memaksa anaknya untuk masuk ke sekolah kedinasan agar nanti bisa langsung jadi PNS. Padahal sang anak mau masuk jurusan psikologi, sang ibu malah bilang: No way, jurusan itu susah cari kerjaan nanti. Wooow, ibu ini benar-benar menutup mata pada keinginan sang anak. Akhirnya sang anak gagal masuk sekolah kedinasan yang dimaksud dan akhirnya dipaksa masuk sekolah perawat, biar begitu lulus nanti langsung bisa ikut tes CPNS. Wooow lagi! oh dear mom, please listen to your son's words first. Dengarkan keinginan anak dulu. Jadi PNS tidak menjamin masa depan. dan PNS bukan satu-satunya pekerjaan yang bisa dikejar. Di jaman global ini, ada tiga hal yang mesti dikembangkan, TIK, bahasa Inggris dan entrepreneurship. Jadilah ibu aktif bukan posesif. Anak-anak berhak menentukan masa depannya sendiri, mau jadi apa kelak, selama positif dan tidak merugikan orang lain. Bisa memberi pekerjaan orang lain jauh lebih berharga, apalagi jaman sekarang jenis-jenis pekerjaan kreatif amat banyak yang bisa digeluti. Stop pakai kacamata kuda bu, masih banyak karir di luar sana yang bisa jadi pilihan menjanjikan bagi anak-anak kita.
Cita-cita adalah wilayah dan otoritas anak, biarkan mereka mengejar, meraih, mewujudkan dan menggelutinya, kita hanya perlu siapkan bekal, ya ilmu, ya agama, akhlak yang baik, agar mereka nyaman dan bertanggung jawab atas pilihan cita-citanya. Gitu lhoo...
Children's idea is their own territoty and authority. Let them grab and realize it. we only prepared the good things to support them.

1 komentar:

  1. Bener bund... sekarang ini gejala orang tua yang ambisi lebih banyak, banyak orang tua meributkan masalah nilai dan prestasi anak, sibuk memberikan macam - macam les pada anak, ketakutan kelak masa depan anak nggak cemerlang tapi mereka lupa menanamkan akidah dan akhlak ....pantas aja moral anak jaman sekarang banyak yang memprihatinkan meski ia pintar sekali.

    BalasHapus